Kamu Cari Apa?
Malam ini semua orang bergerak cepat di stasiun Jakarta, sama seperti malam biasanya. Apakah yang mereka kejar? Apa yang ku kejar? Dan apa yang kamu kejar? Untuk apa ku berlari dan berdesakan setiap hari? Adakah mimpi yang ingin kau capai, atau hanya kewajiban yang kamu jalani?
Uang. Ya, semua butuh uang sebagai alat tukar dalam mencukupi kebutuhan, bahkan keinginan. Tidak sedikit orang yang bekerja ekstra keras untuk mendapat uang lebih. Namun hanya sebagian orang yang dapat merasakan nikmatnya menabung. Selebihnya, hanya berharap, akhir bulan ini tak berhutang.
Tapi uang hanya selembar kertas yang dapat terurai oleh bakteri. Sama seperti tubuh kita, uang tak abadi.
Lantas apa lagi yang bisa ku kejar?
Jabatan. Bisa jadi, satu kata ini adalah hal yang membuatku naik kasta di masyarakat. Tapi apa pentingnya penghormatan? Toh kita manusia, bukan Tuhan. Kita punya kesabaran yang ada batasnya. Kita juga punya cacat yang tak boleh orang tau. Jadi untuk apa jabatan itu untuk apa?
Kemudian, apakah alasan itu adalah wanita atau pria idaman? Aku ingat kata temanku, "Isi selangkangan itu-itu saja, tapi isi otak siapa yang tau." Cukup lucu sekaligus menohok.
Kembali lagi, aku sebagai pencerita juga manusia yang tiap hari berlari mengejar kereta yang di dalamnya terisi ribuan manusia. Aku tak tau apa yang ku kejar. Aku hanya dapat uang tiap bulan, untuk hidupku 30 hari.
Salam,
@yeremiateraa


Comments
Post a Comment