Bali: Swarna Festival 2014
Baliho besar bertuliskan SWARNA FEST 2014 menyambutku ketika aku masuk ke sebuah kompleks gedung milik Kementerian Perindustrian, BCIC (Bali Creative Industry Centre), di Tohpati, Bali.
Masuk ke dalam kompleks, di bagian kanan ada sebuah gedung pameran. Suara gamelan khas Bali terderngar merdu dari arah gedung itu. Segera saja saya melangkah masuk. Dengan hanya mengisi daftar tamu, saya bisa masuk ke dalam ruang pameran yang cukup besar. Rupanya sedang diadakan pameran Batik dan Tenun. Bukan kain Batik atau Tenun biasa yang dipamerkan di sini. Namun kain Batik dan Tenun yang berasal dari serat dan warna alam. Green Product!
Saya berkeliling, saya menemukan salah satu stand milik Ridaka. Ia memamerkan produknya yang merupakan kain tenun berbahan dasar serat pisang. Warnanya yang unik, ya, sedikit kuning gading seperti halnya buah pisang. Bapak Ibrahim, pemilik usaha Ridaka, menceritakan bahwa ini dibuat alami dari serat pisang yang dikeringkan, kemudian baru ditenun sesuai dengan produk yang akan di buat. Semuanya secara Handmade. Walau begitu, harga yang ditawarkan tidak terlampau mahal. Hanya Rp300.000 untuk produk sejenis rompi.
Tidak kalah dengan Ridaka, ada juga tenun Flores Alfonsa yang merupakan hasil pekerjaan masyarakat desa di Flores. Ada Tenun Imam yang menenun benang Sutra. Ada Tenun Ulos Merdi yang sudah Go Internasional.
Selain Tenun, ada juga produk Batik Warna Alam. Ada Gallery Batik Jawa yang berfokus pada warna Indigo. Ada juga Ibu Sancaya Rini dengan produknya yang bernama Kanawida. Berbeda dengan Gallery Batik Jawa, Kanawida lebih brfokus pada motif biota laut.
Terlalu asyik berkeliling, saya sampai melewatkan acara peluncuran dan peresmian website warlami.org -warlami adalah sebuah organisasi warna alam yang berinisitif menyelenggarakan acara ini-. Ternyata tidak hanya disuguhkan oleh kain-kain Batik dan Tenun, pengunjung juga bisa menonton tari-tarian khas Bali, seperti Tari Tenun yang sakral dan Tari Tek-Tok yang meriah. Ada juga fashion show dan musik akustik.
Menurut info yang saya dengar, Swarna Fest 2015 akan diadakan kembali mungkin di Lombok. bagi kawan-kawan yang ingin mendaoatkan info mengenai serat dan warna alam berikut event-eventnya, silakan buka di warlami.org
Salam,
Yeremia Tera
@terragila
Masuk ke dalam kompleks, di bagian kanan ada sebuah gedung pameran. Suara gamelan khas Bali terderngar merdu dari arah gedung itu. Segera saja saya melangkah masuk. Dengan hanya mengisi daftar tamu, saya bisa masuk ke dalam ruang pameran yang cukup besar. Rupanya sedang diadakan pameran Batik dan Tenun. Bukan kain Batik atau Tenun biasa yang dipamerkan di sini. Namun kain Batik dan Tenun yang berasal dari serat dan warna alam. Green Product!
Saya berkeliling, saya menemukan salah satu stand milik Ridaka. Ia memamerkan produknya yang merupakan kain tenun berbahan dasar serat pisang. Warnanya yang unik, ya, sedikit kuning gading seperti halnya buah pisang. Bapak Ibrahim, pemilik usaha Ridaka, menceritakan bahwa ini dibuat alami dari serat pisang yang dikeringkan, kemudian baru ditenun sesuai dengan produk yang akan di buat. Semuanya secara Handmade. Walau begitu, harga yang ditawarkan tidak terlampau mahal. Hanya Rp300.000 untuk produk sejenis rompi.
Tidak kalah dengan Ridaka, ada juga tenun Flores Alfonsa yang merupakan hasil pekerjaan masyarakat desa di Flores. Ada Tenun Imam yang menenun benang Sutra. Ada Tenun Ulos Merdi yang sudah Go Internasional.
Selain Tenun, ada juga produk Batik Warna Alam. Ada Gallery Batik Jawa yang berfokus pada warna Indigo. Ada juga Ibu Sancaya Rini dengan produknya yang bernama Kanawida. Berbeda dengan Gallery Batik Jawa, Kanawida lebih brfokus pada motif biota laut.
 |
| Flyer Acara |
 |
| Grup Gamelan Bali |
Salam,
Yeremia Tera
@terragila
Comments
Post a Comment