Paket Lengkap 5 Jam Sukabumi
Kali ini gue mau cerita jalan-jalan gue ke Sukabumi.
Berbekal pengalaman lain yang ditulis para blogger tentang Sukabumi, maka berangkatlah gue dan teman gue ke sana.
Sabtu, 16 Agustus 2014
Jam 5.30 a.m. alarm gue bunyi, gue bangun dan dengan semangat gue ngumpulin nyawa gue buat jalan ke kamar mandi. setengah jam kemudian gue siap berangkat ke Stasuin Depok Baru, tempat gue janjian sama temen gue.
Sial sungguh sial, gue dapet angkot yang lama banget jalannya, alhasil jam 6.55 gue sampe di Stasiun Depok Baru dan langsung naik kereta ke Bogor. Sialnya lagi, perjalanan yang harusnya cuma setengah jam ke Bogor, gue tempuh dengan waktu 1 jam karena adanya longsor di Cilebut. Sampe di Bogor jam 8 pagi. Gue dan temen gue, Melani, langsung lari ke arah stasiun Paledang yang jaraknya cuma 100 meter dari stasiun Bogor, tapi karena pintu keluar Satiun Bogor yang memutar, alhasil lari kami pun tambah jauh. Beruntung masinis KA Pangrango masih berbaik hati menunggu kereta kami yang terlambat sehingga kami bisa naik ke kereta. begitu juga gue dan temen gue ini yang jadi ikut jogging pagi buat ngejar kereta.
Jam 8.20 kereta berangkat. Telat setengah jam dari jadwal seharusnya jam 7.55 pagi. Perjalan dua jam Bogor Sukabumi mampu membuat gue berdua cukup relaxed. Walau kami duduk di kelas Ekonomi, tapi pemandangan yang asri, khas desa dengan rumah genteng sederhana dan sawah kebun yang menghampar luas dan sungai lebar yang mengalir cukup menghibur hati. KA Pangrango ini pun berjalan dengan sangat santai, ya karena perjalanan ke Sukabumi ini naik-turun gunung. benar-benar penglaman yang berbeda sama sekali dibanding dengan naik kereta tujuan lain.
10.20 pagi menjelang siang, kami sampai di Sukabumi. keluar dari stasiun Sukabumi, kesan pertama yang hinggap adalah semerawut. tidak ada tanda atau plang penunjuk jalan. yang ada hanya deretan ojek dan angkutan umum yang ngetem. akhirnya kami keluar dan di dekat situ ada pasar, kami bertanya kepada penjual di situ dan eng ing eng! kami sulit memahami apa yang dikatakannya, karena kebetulan orang yang kami tanya agak kurang lancar berbahasa Indonesia, jadi ia menanggapi pertanyaan kami dengan bahasa Sunda campur Bahasa Indonesia dengan logat Sunda kental.
![]() | |
| Es Agar-Agar Susu |
Sekitar 300 meter, kita akan sampai diperempatan besar. Destinasi awal kami adalah makan siang. Jadi kami naik angkutan umum warna hijau dan kami turun di Rumah Makan Ibu Bunut.
Rumah Makan Ibu Bunut adalah rumah makan Sunda. Harga cukup terjangkau, rasa enak, dan tempat absolutely nyaman. Kenyang dari rumah makan Ibu Bunut, kami berjalan kaki menuju tempat pembelian mochi Lampion yang berjarak hanya 300 meter dari RM Ibu Bunut. Cicipilah mochi sebelum Anda membeli, banyak pilihan rasa dan aroma. Harganya 30rb 1 ikat mochi aroma berbagai varian rasa. tidak mahal, karena memang rasanya enak, kenyal, dan isinya padat.
Oh iya, untuk informasi, jangan sampai salah, Rumah Makan Ibu Bunut dengan Bubur Ayam Bunut. Bubur Bunut berada 700 meter setelah Rumah Makan Ibu Bunut, tepatnya di jalan menuju Selabintana dengan bangunan khas bangunan Cina. tempatnya ada di sebelah kiri jalan.
![]() |
| Pemandangan Taman Selabintana |
![]() |
| KA Siliwangi |
Perjalanan di Sukabumi ini lengkap, ada jajan, ada makan, ada jalan-jalan, ada piknik, ada foto-foto, dan ada cinta. Segarnya Kota Sukabumi, Sejuknya Selabintana, Kenyalnya Mochi Lampion, Uniknya Es Agar-agar Susu, dan Gurihnya Nasi Ibu Bunut membawa kesan kami terhadap kota Sukabumi. Membuat kami ingin kembali mengeksplor lebih jauh lagi tentang kota indah yang masih malu-malu ini.
Regards.
Yeremia Tera
@terragila
yeremiaterra@gmail.com






Terima kasih atas sharingnya. Kebetulan saya ada rencana piknik ke sukabumi dan naik kereta pula. Setelah googling ternyata ketemu blognya mas yeremi.
ReplyDeleteSebuah kehormatan bagi saya jika blog saya juga dikunjungi sama mas Yeremi.
Tempat Wisata Jawa Barat
Info Hotel dan Destinasi Tempat Wisata
Tips Kesehatan Dan Kecantikan