Sastra Jawa = Dalang???????
Hey, perkenalkan. Nama gue Tera, mahasiswa Program Studi Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tahun angkatan 2010.
Sejujurnya gak pernah terbayangkan dibenak gue ketika SMA, gue akan kuliah di Jurusan ini. Tapi, setelah melalui jalan yang tidak mudah, setahun menganggur setelah lulus SMA dan gagal kuliah di UNJ karena keterbatasan biaya saat itu, gue dengan bangga hati bisa melangkahkan kaki gue di Universitas terpandang di negara ini.
Men, seperti mukzizat yang membawa gue ke Sastra Jawa, gue gak tau kenapa gue pilih jurusan ini ketika daftar Simak, dan gue diterima di jurusan ini dengan nilai cukup baik dan berhak mendapatkan beasiswa Bidik Misi, yang mana gue berkesempatan kuliah gratis selama 4 tahun di sini. Ini wow banget! dan dari situ gue percaya, "dimana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Semua indah pada waktunya." :)
di sisi lain banyak banget yang meragukan gue di jurusan ini. kayak budhe gue sendiri. "mau kerja apa kuliah di sastra Jawa? mau jadi dalang?" hahahaha
ada lagi yang gini, "daripada mahal-mahal kuliah di sastra Jawa, mendingan belajar bahasa Jawa aja sini sama pakdhe" hahahaha
dan gue gak abis pikir, sampe sekarang, tahun 2013, gue udah tingkat kuliah tingkat 3, masih aja.
"gimana ter? udah bisa ngedalang belum?" Sial!!
gue gak bercita-cita jadi dalang yaa...
dan di progran studi ini tidak mendidik seseorang mahasiswa untuk jadi dalang. kami mahasiswa Sastra Jawa FIB UI yang memelajari kebudayaan dari segi konsep pikir.
jadi lulusan sastra Jawa UI bukanlah seseorang dalang, tapi adalah:
seseorang yang mengerti bahasa pedalangan
seseorang yang mengerti tentang wayang dan filosofinya
seseorang Peneliti wayang, gamelan, dan bahkan perangkatnya
kami bukan sekedar pelaku, tapi sekaligus dididik sebagai kritikus, pemerhati, dan pecinta budaya. Gak hanya terbatas buat budaya jawa aja, tapi teori yang kami dapet juga bisa dipakai buat menganalisis gejala-gejala budaya di lingkungan budaya lain yang serupa/sepola dengan budaya Jawa.
Kami memelajari Jawa, pola pikir orang Jawa, Bahasa orang Jawa, dan Bagaimana orang Jawa menyampaikan pola pikirnya melalui bahasa, kesenian, dll.
jadi kami bukan calon dalang. OKE??
Sejujurnya gak pernah terbayangkan dibenak gue ketika SMA, gue akan kuliah di Jurusan ini. Tapi, setelah melalui jalan yang tidak mudah, setahun menganggur setelah lulus SMA dan gagal kuliah di UNJ karena keterbatasan biaya saat itu, gue dengan bangga hati bisa melangkahkan kaki gue di Universitas terpandang di negara ini.
Men, seperti mukzizat yang membawa gue ke Sastra Jawa, gue gak tau kenapa gue pilih jurusan ini ketika daftar Simak, dan gue diterima di jurusan ini dengan nilai cukup baik dan berhak mendapatkan beasiswa Bidik Misi, yang mana gue berkesempatan kuliah gratis selama 4 tahun di sini. Ini wow banget! dan dari situ gue percaya, "dimana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Semua indah pada waktunya." :)
di sisi lain banyak banget yang meragukan gue di jurusan ini. kayak budhe gue sendiri. "mau kerja apa kuliah di sastra Jawa? mau jadi dalang?" hahahaha
ada lagi yang gini, "daripada mahal-mahal kuliah di sastra Jawa, mendingan belajar bahasa Jawa aja sini sama pakdhe" hahahaha
dan gue gak abis pikir, sampe sekarang, tahun 2013, gue udah tingkat kuliah tingkat 3, masih aja.
"gimana ter? udah bisa ngedalang belum?" Sial!!
gue gak bercita-cita jadi dalang yaa...
dan di progran studi ini tidak mendidik seseorang mahasiswa untuk jadi dalang. kami mahasiswa Sastra Jawa FIB UI yang memelajari kebudayaan dari segi konsep pikir.
jadi lulusan sastra Jawa UI bukanlah seseorang dalang, tapi adalah:
seseorang yang mengerti bahasa pedalangan
seseorang yang mengerti tentang wayang dan filosofinya
seseorang Peneliti wayang, gamelan, dan bahkan perangkatnya
kami bukan sekedar pelaku, tapi sekaligus dididik sebagai kritikus, pemerhati, dan pecinta budaya. Gak hanya terbatas buat budaya jawa aja, tapi teori yang kami dapet juga bisa dipakai buat menganalisis gejala-gejala budaya di lingkungan budaya lain yang serupa/sepola dengan budaya Jawa.
Kami memelajari Jawa, pola pikir orang Jawa, Bahasa orang Jawa, dan Bagaimana orang Jawa menyampaikan pola pikirnya melalui bahasa, kesenian, dll.
jadi kami bukan calon dalang. OKE??


kerenn! :D
ReplyDelete