Filosofi Bunga
Bunga sering kali menjadi sarana pengungkapan cinta seseorang terhadap pasangannya, biasanya lebih banyak dilakukan oleh seorang pria kepada seorang wanita pujaan hatinya. Tapi entah disadari atau tidak, dibalik itu bunga punya sebuah makna cukup dalam yang berkaitan dengan cinta.
pada awalnya saya berpikir, bunga yang hidup bisa layu sedangkan bunga plastik tak bisa layu namun palsu. Entahlah, sepertinya mangungkapkan cinta dengan bunga bukanlah suatu hal yang efektif. Tetapi lambat laun hipotesis saya terpatahkan ketika saya memandang sebuah bunga yang masih kuncup di pekarangan rumah. Saat itu saya menyadari bahwa filosofi cinta di balik pemberian setangkai (atau lebih tetntunya) bunga itu amat mendalam.
Coba teman-teman amati pohon bunga yang belum berbunga, sebagai contoh, pohon bunga mawar. Pohon
tersebut akan terlihat seperti tanaman biasa, bahkan kurang apik jika disebut tanaman hias. tetapi lambat laun bunga itu dirawat, disiram dan diberi pupuk, seiring dengan berjalannya waktu bunga-bunga kuncup akan segera muncul. Ya, awalnya memang masih kuncup dan belum terlihat indah. Lama-lama dan tanpa kita sadari, perlahan-lahan bunga itu sudah mekar dan terlihat indah. Nah itulah proses tumbuhnya cinta. Seperti halnya bunga, cinta itu tumbuh tanpa kita sadari, sedikit demi sedikit tiba-tiba cinta itu sedah mekar dengan sendirinya dan menjadi indah. Tampaknya slogan "Witting tresna jalaran saka kulina" sedikit bisa mewakilinya. hehehehe
Tidak hanya sampai disitu teman-teman, bunga nan indah itu memang sebainya anda perlihatkan kepada orang terspesial di hati anda (dalam konteks cnita kepada keluarga atau pasangan anda) agar ia juga bisa turut menikmati keindahannya. Cinta pun demikian, sebaiknya memang cinta yang sudah tumbuh anda ungkapkan kepada pasangan anda, agar ia tahu betapa indah cinta yang tumbuh di dalam hati anda. nah, mungkin ini bisa mewakilkan pertanyaan mengapa banyak orang mengungkapkan cintanya menggunakan bunga. Yoi gak? hehehe
Tidak perlu takut bunga itu akan layu, karena hakikatnya adalah "semua yang hidup pasti akan mati". demikian juga cinta, jika cinta cinta anda adalah cinta yang hidup, sudah sewajarnya jika ada saatnya cinta itu akan layu. Bahkan ketika cinta itu layu, anda akan teringat kembali dengan betapa indahnya cinta anda ketika cinta itu mekar dan berseri-seri. bunga yang layu pun tidak enak dipandang, tentunya jika anda ingin kembali melihat bunga yang mekar kembali, anda harus kembali merawatnya. Yoi, begitu juga dengan cinta. Ketika pasangan anda tak ingin bunga yang tadi anda berikan layu pasti ia akan berusaha menjaganya. Demikian pula dengan cinta anda, ia pun tentu akan menjaganya. Karena cinta sepatutnya dijaga bersama.
Seperti itulah cinta dan bunga. Jadi bunga makah yang Anda pilih? Bunga asli yang bisa layu atau bunga plastik yang tak bisa layu namun palsu?
Regards
Yeremia Tera.




well, iya juga sih. tapi kadang bunga dianggap terlalu "melow" ato unyu-unyu bagi yang ga begitu suka hal2 berbau romantis. wks
ReplyDeletekalo buat gw, bunga itu bisa nyenengin hati walopun misalnya dikasih sama orang ga gw kenal. soalnya kadang cewek mikir kalo bunga dikasih itu karena dia cantik. kkkk~
hal yang paling romantis itu kalau cewek lagi marah trus dikasih bunga. haha.. pasti ga jadi ngambek. tapi jangan sering2 juga ngasih bunga, bosen ntar. wks. skali2 kasih duit gitu ._.v
hahaha iya sih.. itu hanya sekedar pandangan gw tentang bunga, lepas itu dari melow atau unyu-unyu tapi menurut gw bunga emang pantes dikasih buat orang yang kita kasihin kok. hehehe
ReplyDeleteMakasih ya val buat tambahannya. secara gak langsung lo udah memberi sudut pandang perempuan tentang bunga di komen lo di atas. :)
salam GAB. :P
Wah dari dulu pengen banget belajar berkebun, cuma belum sempat waktunya. Sekarang paling pake tanaman sintetis dulu wkwk
ReplyDelete